
Lazuva.com | Sejarah Gunung Api Purba Nglanggeran – Sejak belasan juta tahun lalu, nglanggeran merupakan gunung berapi purba yang telah mati. Sehingga Sejarah gunung api purba nglanggeran menjadi hal menarik yang terus dikaji oleh para ilmuwan.
Gunung api purba nglanggeran berada di Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.
Menurut penelitian, gunung api purba nglanggeran tersusun dari batuan yang banyak mengandung bom gunung api. Untuk lebih jelas, ketahui sejarah terbentuknya gunung api purba nglanggeran beserta mitos yang mengikutinya.
Daftar Isi Artikel
Sejarah Gunung Api Purba Nglanggeran
Sekarang mari kita bahas singkat mengenai sejarah Gunung Api Purba Nglanggeran. Gunung api purba merupakan sebutan bagi fosil gunung berapi yang sudah tidak aktif atau sedang istirahat. Sekarang disebut gunung api mati atau tererosi lanjut. Dimana sebagian besar hasil kegiatannya yang berupa batuan kecil telah tertimbun batuan yang masih muda.
Sehingga bentang alamnya tidak tampak seperti gunung api yang masih aktif. Ini merupakan sejarah geologi gunung api purba nglanggeran yang ditemukan di Gunungkidul Yogyakarta.
Gunung berapi mampu beristirahat ratusan tahun hingga ribuan tahun sampai akhirnya dapat kembali aktif.
Pergerakan gunung berapi bisa aktif lalu berubah separuh aktif, istirahat, mati kemudian dapat aktif lagi.
Saat gunung berapi mati, saluran magma utama yang ada di diatrema terputus dan kehilangan daya dorong. Sehingga tidak dapat melontarkan magma ke permukaan. Namun gunung api tidak benar-benar mati, hanya beristirahat atau tertidur dalam jangka waktu yang cukup lama.
Semakin lama gunung api tertidur, maka semakin dahsyat letusan yang akan ditimbulkan. Ini dapat terjadi jika tekanan magma dapat menembus kerak bumi.
Proses terbentuknya gunung api purba nglanggeran yang merupakan susunan fragmen material vulkanik tua. Kemudian memiliki sebuah kaldera di tengah dan dua puncak yang ada di sebelah barat dan timur.
Menurut penelitian, sekitar 60 juta tahun yang lalu, gunung api ini berada di dasar laut. Serta merupakan gunung api purba yang aktif, dengan suhu rata-rata 23-27 derajat celcius.
Gunung api purba nglanggeran memiliki ketinggian sekitar 700 mdpl atau 2300 ft dari permukaan laut. Bukit-bukit berbatu tersebut adalah fosil dari gunung api purba nglanggeran saat masih aktif dulu.
Nama dari deretan gunung-gunung tersebut disesuaikan dengan bentuk yang dimiliki. Contohnya seperti gunung kelir, gunung wayang, gunung gedhe dan gunung 5 jari.
Baca Juga:
Berikut Ini Sejarah Singkat Candi Prambanan Dan Legendanya
Peninggalan Sejarah Kerajaan Majapahit Prasasti dan Karya Sastra
Beberapa Gunung Di Gunung Api Purba Nglanggeran
Saat mendaki gunung api purba nglanggeran, kamu akan melihat deretan gunung-gunung lain di sekitarnya. Berikut beberapa nama deretan gunung di gunung api purba nglanggeran:
1. Gunung Gedhe
Seperti namanya, gunung gedhe merupakan gunung terbesar dan tertinggi di gunung api purba nglanggeran. Gunung ini biasa digunakan oleh wisatawan untuk mendirikan tenda. Dari puncak ini, panorama pegunungan nglanggeran akan tampak secara keseluruhan.
2. Gunung Bongos
Dari atas gunung api purba nglanggeran, gunung bongos memiliki lanskap yang menarik. Karena tampak hitam pekat bak arang, konon dulu sebagai tempat meletakkan blencong atau lampu penerangan.
3. Gunung Blencong
Gunung blencong disebut sebagai penyangga pegunungan nglanggeran. Berbentuk tegak serta berlubang yang tersusun dari tumpukan batu, atau batu raksasa. Konon menyerupai lampu penerangan milik Kyai Ongko Wijaya serta Punakawan.
4. Gunung Buchu
Memiliki medan yang sulit didaki karena bentuknya yang lancip. Sehingga tepat untuk dijadikan sebagai arena panjat tebing. Meskipun begitu, di puncak gunung buchu kamu akan menemukan aliran sungai.
5. Gunung Kelir
Karena berbentuk kelir, makanya gunung ini dinamakan gunung kelir. Konon merupakan tempat tinggal Punakawan dan Kyai Ongko Wijaya. Bagi kamu pecinta sunset, maka gunung kelir adalah incaran terbaik.
Selain gunung ada pula Tlogo Wungu, Tlogo Gadhung, Tlogo Mardhido dan Pamean Gadhung.
Legenda Gunung Api Purba Nglanggeran
Sesuai dengan namanya nglanggeran yang berarti nglanggar atau melanggar. Asal usul gunung api purba nglanggeran banyak beredar dari cerita warga sekitar, seperti legenda.
Menurut legenda, saat mengadakan pesta syukuran hasil panen, penduduk mengundang dalang. Akan tetapi wayang si dalang hendak dirusak oleh warga. Karena itulah warga desa yang telah merusak wayang dikutuk dan dibuang di bukit nglanggeran.
Sejarah singkat gunung api purba nglanggeran ini telah melegenda. Hingga melahirkan beberapa mitos lain terkait gunung api purba nglanggeran.
Mitos Gunung Api Purba Nglanggeran
Sejarah Gunung Api Purba Nglanggeran juga tidak dapat di pisahkan dari mitos yang berkembang di masyarakat. Di puncak Gunung Nglanggeran sebelah timur, terdapat pemukiman yang dihuni oleh 7 keluarga.
Menurut mitos, jumlah penghuni ini tidak boleh lebih maupun kurang. Karena akan terjadi hal buruk yang tidak diinginkan. Seperti terkena penyakit dan akhirnya mengakibatkan kematian.
Ada pula kisah misteri yang dialami oleh para pendaki gunung api purba nglanggeran Yogyakarta ini. Menurut mereka, ada seorang nenek tua penjual jamu gendong yang ada di puncak gunung saat tengah malam.
Panorama Alam Gunung Purba Nglanggeran
View this post on Instagram
Gunung api purba nglanggeran merupakan destinasi wisata populer yang relatif baru di Yogyakarta.
Akses ke gunung api nglanggeran, kamu bisa mengendarai mobil selama satu jam. Jalurnya cukup menanjak tapi sudah beraspal. Lokasinya berada sekitar 20 kilometer dari pusat kota Yogyakarta
Diiringi dengan beragam cerita rakyat, keunikan nama serta bentuk, gunung api purba nglanggeran memiliki pemandangan yang sangat eksotik.
Selain keindahan sunset di antara persawahan, pada malam hari kamu dapat menikmati suasana kota Gunungkidul. Ada pula lampu-lampu bak kunang-kunang dari hamparan kota jogja yang tampak mengecil.
Rute pendakian yang dimiliki gunung api purba nglanggeran terbilang cukup ekstrem. Melewati sempitnya lorong-lorong bebatuan serta jalanan tanah yang menanjak tajam. Memiliki kemiringan sudut hingga 30-45 derajat dengan estimasi pendakian selama 1-2 jam.
Namun jalur pendakian gunung api purba nglanggeran sudah disediakan tali untuk digunakan saat mendaki bukit. Sangat pas bagi pendaki pemula yang masih latihan.
Pada ketinggian 500 meter, pendaki akan menemukan bendungan atau biasa disebut embung. Embung dipergunakan sebagai penampung air hujan yang akan dialirkan ke sekitar kawasan gunung. Baru selanjutnya kamu akan menemukan area camping yang mengarah ke hutan kecil.
Tidak sampai di situ, ada Sumber Air Comberan di puncak yang mata airnya tidak pernah kering.
Baca Juga:
Ini Sejarah Kerajaan Demak : Letak, Pendiri, Raja, dan Peninggalannya
Waduk Sermo Wisata Alam Kulon Progo, Siapa Kira Dulunya Bekas Tanah Kuburan
Paket Wisata Gunung Api Purba Nglanggeran
View this post on Instagram
Selain membahas sejarah Gunung Api Purba Nglanggeran secara singkat, Lazuva juga akan sedikit menguraikan mengenai paket objek wisata Gunung Api Purba Nglanggeran. Karena memiliki banyak ekowisata dan potensi budaya, maka Gunung Api Purba Nglanggeran dijadikan sebagai objek wisata pada tahun 1999. Namun penambahan fasilitas baru dilakukan pada tahun 2008.
Wisata gunung api purba nglanggeran terbuka selama 24 jam. Untuk dapat masuk ke objek wisata ini saat siang hari, kamu akan dikenakan tarif Rp 7.000. Untuk malam hari sebesar Rp 9.000, sementara untuk wisatawan asing sebesar Rp 15.000.
Sementara untuk wisata Embung Nglanggeran, dikenakan tarif Rp 10.000 ketika siang dan Rp 15.000 ketika malam. Serta Rp 15.000 untuk wisata kampung pitu dan Rp 7.000 untuk wisata air terjun kedung kandang.
Di pintu masuk kamu akan disuguhi dengan Pendopo Joglo Kalisongo. Mendaki di jalan setapak sambil melihat intermediate, gardu andang merah dan gardu pandang paling puncak.
Terdapat beberapa paket wisata gunung api purba nglanggeran yang ditawarkan. Seperti homestay yang sudah bergaya internasional. Penginapan ini dibuat demi memudahkan wisatawan untuk menginap.
Kemudian ada paket live in, paket outbound, camping ground serta sebagai pusat kuliner. Fasilitas yang disediakan meliputi:
- Pusat informasi
- Tempat ibadah
- MCK
- Posko kesehatan
- Balai pertemuan
Sebagus apapun fasilitas pariwisata yang disuguhkan, kelanjutannya tetap ada pada pengunjung. Maka jadilah pengunjung yang bijak.
Serta apapun masalahnya, kamu harus tetap menjaga etika dalam mendaki dan berwisata. Hal ini harus dilakukan demi menjaga nilai sejarah gunung api purba nglanggeran.