Cara Menentukan Besaran Pompa untuk Aquarium yang Tepat

Juli 17, 2020
cara memilih besar pompa air untuk aquarium

Dalam sebuah aquarium, pompa memiliki peranan yang penting. Bagi yang ingin membuatnya, pastikan kamu memilih pompa yang tepat. Bingung bagaimana memilihnya? Jangan khawatir, di sini kami akan menjelaskan cara menentukan besaran pompa untuk aquarium yang tepat.

Ada cukup banyak faktor yang menentukan perbedaan jenis dan ukuran pompa aquarium. Di sini kami akan menjelaskan faktor-faktor tersebut agar kamu bisa menentukan mana yang paling sesuai.

Fungsi Pompa Pada Aquarium

Seperti yang kami singgung di atas, alat ini memiliki fungsi sangat penting. Ada banyak pilihan yang tersedia di pasaran. Artinya, kamu tidak boleh sembarangan saat membelinya. Mahal dan bagus belum tentu sesuai, jadi, ketahuilah fungsi, kelebihan, dan kekurangannya masing-masing.

Adapun fungsi-fungsinya adalah sebagai berikut:

  1. Mengalirkan air di dalam aquarium
  2. Suplai oksigen untuk ikan
  3. Suplai oksigen untuk koral
  4. Suplai oksigen untuk tanaman air
  5. Suplai untuk bakteri dalam aquarium

Menjaga suhu dalam aquarium jika digabungkan dengan pemanas maupun pendingin

Kenapa Harus Memilih Pompa yang Tepat?

Fungsi air pump aquarium tidak hanya penting untuk tipe air tawar. Jika kamu berencana membuat aquarium air laut, sangat disarankan untuk memilih ukuran dan jenis yang tepat. Karena, filter harus stabil memompa udara selama 24 jam setiap hari, non-stop.

Baik air laut maupun air tawar, di dalam aquarium, air harus tetap beredar. Pilihan pompa harus tepat agar sirkulasi bisa tetap terjaga dengan baik. Jangan terlalu besar, dan juga jangan terlalu kecil.

Cara Memilih Pompa yang Cocok Untuk Aquarium       

cara memilih besar pompa air untuk aquarium 1

Cara menentukan besaran pompa untuk aquascape atau aquarium biasa, tergolong susah-susah gampang. Untuk yang sudah penasaran, yuk, intip rangkumannya berikut ini:

1. Sesuaikan Ukuran Pompa dengan Aquarium

Hal pertama yang wajib kamu perhatikan adalah ukurannya. Ukuran dapat menentukan kualitas sirkulasi air di dalamnya. Untuk mengetahuinya, kamu harus tahu seberapa sering air disirkulasikan dalam jangka 1 jam di dalamnya.

Idealnya, air yang bersirkulasi di dalam aquarium minimal 1 hingga 2 kali per jam. Jika ikan yang kamu pelihara jenis karnivora besar, maka hitungan sirkulasinya minimal 7 hingga 10 kali per jam. Karena, ikan besar akan membuat air di dalamnya cepat kotor.

2. Pilih yang Sesuai dengan Peralatan Lain

Di dalam sebuah akuarium, ada beberapa peralatan yang umumnya digunakan. Contohnya seperti cooler, sterilizing light, dan perangkat-perangkat lainnya. Maka dari itu, pilihlah pompa filter aquarium yang sesuai dengan peralatan lain.

Jika tidak cocok, bisa jadi pompa atau selang yang dipasang akan mendapatkan beban ekstra. Parahnya lagi, pompa bisa saja tidak mampu bekerja seperti biasanya. Meski bisa diakali dengan maintenance berkala, namun pompa tetap tidak bisa bekerja secara maksimal.

Jadi sebaiknya, kamu memastikan terlebih dahulu kesesuaian pompa dengan aquarium. Agar lebih fleksibel, pilih yang berspesifikasi tinggi agar mudah dipadukan dengan peralatan lainnya.

 


Baca Juga:

7 Wisata Kuliner Solo Dekat Stasiun Balapan

Peninggalan Sejarah Kerajaan Majapahit Prasasti dan Karya Sastra


3. Pilih Sesuai dengan Lokasi Pemasangan

Ada 3 pilihan varian pompa, yaitu yang bisa ditempatkan di luar, di dalam, dan tipe amfibi. Masing-masing jenis tersebut, memiliki keunggulan dan kekurangan tersendiri. Nah, sebelum memilihnya, pastikan fungsi air pump aquarium tersebut sesuai dengan penempatannya.

Bagi yang ingin memilih pompa untuk di dalam, ada banyak tipe compact yang cocok untukmu.  Rotasi airnya pun cukup rendah dan cocok untuk ukuran aquarium kecil. Tipe compact juga tidak mengeluarkan suara bising dan mengganggu. Namun kekurangannya, pompa ini mudah terkontaminasi kotoran dan sisa makanan.

Pompa yang ditaruh di luar, cocok untuk yang malas melakukan perawatan ekstra. Tipe ini tidak akan terkena kotoran maupun sisa makanan. Jadi, tidak perlu membersihkannya. Namun, kamu harus menyiapkan tempat ekstra untuk menaruhnya. Tipe ini juga kerap menimbulkan panas dan meningkatkan suhu aquarium.

Sedangkan pompa amfibi, adalah gabungan tipe di dalam dan di luar. Artinya, amfibi adalah tipe yang memiliki kekurangan dan kelebihan keduanya. Kamu bisa menempatkannya di dalam maupun di luar sesuai kebutuhan. Kekurangannya hanya terletak pada harganya saja yang tergolong lebih mahal.

4. Cocokkan Dengan Karakteristik Hewan

Ikan apa yang rencananya akan kamu pelihara? Nah, sebelum memilih pompa, pastikan terlebih dahulu jenis hewan apa yang akan dipelihara di dalamnya. Karena, hewan yang hidup di aliran air tenang dan aliran air deras, perlakuannya harus berbeda.

Misalnya, jika memelihara tipe hewan di aliran tenang, namun pompanya deras, mereka cenderung akan sering bersembunyi. Aliran air yang deras akan membuat mereka stres. Maka dari itu, perhatikanlah terlebih dahulu jenis hewan yang akan dipelihara.

Namun, jika terlanjur membeli tipe pompa tersebut, tidak usah khawatir. Akali saja agar tetap bisa digunakan. Misalnya, jika terlalu deras, kamu bisa menempatkan batu atau kayu pada ujung selangnya.

5. Pilih Pompa yang Hemat Listrik

Jika kamu tidak ingin pompa menyebabkan tagihan listrik membengkak, pilihlah kapasitas yang sesuai. Ada cukup banyak pompa dengan kapasitas daya watt rendah. Sehingga, meskipun digunakan 24 jam setiap hari, tidak akan membuat jebol pemakaian listrik bulanan.

Untuk mengetahui dayanya, silahkan kamu baca informasinya pada kemasan produk. Atau, konsultasikan kebutuhan dengan penjualnya. Mereka akan merekomendasikan pompa dengan daya watt sesuai kebutuhanmu.

6. Pilih Pompa yang Tidak Bising

Ada banyak tipe dan ukuran. Tersedia filter untuk aquarium ukuran 60cm, dan beberapa ukuran lainnya. Namun, selain besarnya, perhatikan juga tingkat kebisingan suara yang dikeluarkan. Karena, suara pompa yang terlalu bising, tidak hanya mengganggu kita, juga mengganggu hewan di dalamnya.

Anda bisa tes sendiri sebelum membeli. Nyalakan pompa, lalu cek seberapa besar suaranya. Pilih produk dengan tingkat suara yang tidak bising.

7. Sesuaikan Harga

Memilih sebuah peralatan aquarium, tentu tidak lepas dari harganya. Harga pompa untuk aquarium tergolong bervarian. Mulai dari yang Rp30.000-an, hingga ratusan ribu. Terkait harga, silahkan kamu pilih sesuai kemampuan.

Untuk mendapatkan kualitas yang bagus, tentu kamu harus menyiapkan budget lebih. Meski begitu, harga bukanlah faktor utama. Kamu tetap harus memilih yang sesuai dengan kebutuhan. Kemudian silahkan atur keuangan dengan memilih harga yang sesuai dengan kemampuan.

 


Baca Juga:

Ini Dia 3 Jenis Kaca yang Baik Untuk Aquarium

Cara Merawat Kucing Anggora Hamil & Kucing Anggora Baru Lahir


Cara Menghitung Kebutuhan Pompa Aquarium

Cara menentukan besaran pompa untuk aquarium, ternyata ada rumusnya, loh. Pertama-tama, kamu harus tahu terlebih dahulu volume air yang ada di dalamnya. Silahkan gunakan rumus sederhana berikut untuk menghitungnya:

Panjang per cm x lebar per cm x tinggi per cm : 1.000.

Contohnya, aquarium berukuran 100 cm x 50 cm x 50 cm. Kemudian gunakan rumus di atas, 100  x 50 x 50 = 250.000 : 1.000 = 250 liter. Maka, kita sudah menemukan volumenya, yaitu 250 liter air.

Nah, untuk memilih pompa yang sesuai dengan ukuran aquarium di atas, gunakan rumus berikut: volume air x 2. Contohnya, 250 liter x 2 = 500 l/h. Itulah ukuran pompa minimal yang sesuai.

Demikian tips cara menentukan besaran pompa untuk aquarium dan cara memilihnya. Pastikan kamu menggunakan langkah-langkah di atas untuk memilih pompa yang sesuai. Selamat mencoba.