Mitos air terjun Grojogan Sewu || Siapa sangka air terjun Grojogan Sewu yang memiliki pemandangan indah juga di bayang-bayangi dengan mitos-mitos yang berkembang hingga sekarang. Tidak ada yang tau apakah mitos ini merupakan fakta atau hanya fiktif belaka.
Air terjun Grojogan Sewu terletak di Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah. Tinggi air terjun ini mencapai 81 meter. Tepatnya di kawasan hutan Wisata Tawangmangu, sekitar 28 km dari pusat kota Karanganyar.
Membutuhkan perjuangan ekstra untuk bisa sampai di spot air terjun ini. Selain lokasinya di dataran tinggi yang membuatmu harus menyiapkan kendaraan yang prima, untuk sampai ke Grojogan Sewu ini kamu harus menuruni lebih dari 1000 anak tangga. Ya, di butuhkan tenaga dan perjuangan lebih untuk sampai ke lokasi air terjun. Mungkin bukan masalah besar untuk kalian yang masih muda. Tapi tak jarang nampak nenek atau kakek-kakek juga mempunyai semangat tinggi untuk menuruni anak tangga itu, salut untuk mereka.
Baca Juga : Harga Tiket Masuk Telaga Sarangan Magetan

sumber : wego.co.id
Dalam perjalanan menuruni anak tangga Grojogan Sewu ini, kamu akan di suguhkan pemandangan hutan konservasi tawangmangu. Hutan ini di kelola langsung oleh KSDA. Ketika kamu merasa lelah menuruni anak tangga, istirahat lah sebentar di beberapa titik yang sudah di bangun Gazebo. Manfaatkan saja gazebo itu untuk mengumpukkan tenaga lagi.
Sampai di lokasi air terjun, semua lelah di perjalananmu akan terasa terbayarkan seketika melihat air yang jatuh dari ketinggian tebing. Kamu juga bisa merasakan deburan air yang terbawa angin secara langsung. Sangat menyejukkan, sangat menyenangkan, lelah letih seakan hanyut bersama dengan deburan air itu.
Tapi siapa sangka dibalik keindahan, kenyamanan dan kenikmatan yang kita rasakan, air terjun Grojogan Sewu menyimpan mitos-mitos yang beredar di masyarakat. Tepat di depan air terjun terdapat sebuah jembatan yang sering di pakai wisatawan untuk berfoto-foto. Jembatan inilah yang menyimpan mitos di air terjun Grojokan Sewu.
Baca Juga : Tempat Ini Menggambarkan Keindahan Kota Jogja Di Malam Hari
Konon cerita yang beredar, barang siapa sepasang kekasih yang belum menikah melintasi jembatan tersebut, maka hubungan mereka akan kandas. Hubungan mereka tidak akan sampai ke jenjang pernikahan. Itulah mitos air terjun Grojogan Sewu yang banyak beredar di masyarakat. Tetapi mitos tersebut tidak berlaku untuk pasangan yang sudah menikah. Saking tenarnya mitos ini, jembatan ini pun punya julukan “Kreteg Pegat”. Atau bila di bahasa Indonesia-kan, berarti jembatan pemisah.

sumber : republika.co.id
Mitos lain air terjun Grojogan Sewu ini adalah mengenai sejarah lampau tempat ini. Kabarnya Grojogan sewu ini pernah di gunakan sebagai tempat bertapa oleh Baladewa putra Bima menjelang perang Bharatayudha. Mitosnya Baladewa bertapa agar tidak ikut dalam peperangan tersebut, karena takut kekuatannya tidak ada yang menandingi.
Itu lah mitos-mitos yang berkembang di wisata air terjun Grojogan Sewu. Mengenai kebenaran mitos-mitos di Grojogan Sewu ini, kembali kepada bagaimana kita menyikapi hal ini. Silahkan mau mempercayai mitos ini, atau kamu ingin tidak percaya.
Pesan moral dari tulisan ini adalah, nikahi dulu pasanganmu kalau ingin mengunjungi air terjun Grojogan Sewu ini. Bagaimanapun kalau sudah halal kan lebih aman cuy, huehuee… Oh iya, hati-hati juga dengan monyet yang ada di kawasan Grojogan sewu ini, amankan barang berharga dan makanan yang kamu bawa. Monyet-monyet ini dapat muncul dari celah-celah tak terduga.