5 Hal Unik yang Dilakukan Masyarakat Indonesia Ketika Idul Fitri

Juni 8, 2019
lebaran idul fitri
via nu.or.id

Indonesia, negara dengan mayoritas muslim terbesar di dunia. Setiap tahunnya pastilah memperingati hari raya Idul Fitri. Setelah puasa sebulan penuh pada bulan Ramadhan, maka bertemulah umat muslim dengan hari kemenangan, yaitu tanggal 1 Syawal sesuai kalender Hijriyah.

Hari kemenangan, umat muslim telah menang melawan segala hawa nafsu, lapar, haus dan segala macamnya selama melakukan puasa ramadhan. Lalu pada 1 Syawal tibalah hari kemenangan bagi mereka yang berhasil melalui ujian di bulan ramadhan. Kalo kamu berhasil enggak nih? Hayoo ngakuu… 😛

Hari raya Idul Fitri, rutinitas tahunan yang selalu ditunggu dan dirindu. Bertemu dengan keluarga besar, menyambung silaturahim yang lama tersendat jarak. Semua itu menjadi sesuatu yang berharga bagi umat muslim Indonesia. Dalam melalui hari raya Idul Fitri itu, ada beberapa kebiasaan yang dilakukan masyarakat Indonesia. Kebiasaan yang seolah menjadi agenda latah tiap tahunnya. 

Apa saja kebiasaan masyarakat Indonesia saat menghadapi hari raya Idul Fitri? Simak yuk artikel ini sampai habis. 

1. Arus Mudik Menjadi Headline Media Massa

Sudah menjadi tradisi di Indonesia, saat menjelang hari raya Idul Fitri pasti akan berbondong-bondong orang mudik ke kampung halaman. Orang-orang perantauan yang rindu dengan tanah kelahiran dan sanak saudara. Menunggu moment lebaran untuk dapat melepas rindu yang lama tertahan.

Arus kembalinya masyarakat dari ibu kota Jakarta ke daerah masing-masing ini lah disebut dengan arus mudik. Arus mudik yang tiap tahunnya menimbulkan cerita tersendiri, entah itu kemacetannya, kejadian-kejadian tak terduga di jalan raya, kecelakaan, dan peristiwa lain sebagainya. Arus mudik akan secara otomatis menjadi headline di media massa kebanyakan. 

2. Sungkeman

Tradisi sungkeman ini biasa dilakukan orang yang lebih muda kepada orang yang dianggap lebih tua atau dituakan. Setelah selesai melaksanakan ibadah Sholat Idul Fitri, pertama kali yang dilakukan biasanya akan sungkeman terlebih dulu antar keluarga serumah. 

Sungkeman ini dimaksudkan untuk mengakui kesalahan dan kekhilafan yang pernah dibuat antar keduanya dan saling memaafkan satu sama lainnya. Jika saking tulusnya permintaan maaf tersebut, kadang juga bisa sampai terjadi tangisan haru loh, membuat ku ikut terharu. 

3. Pembagian Angpao Lebaran

Setiap lebaran tiba adalah berkah buat anak-anak, dengan semangat biasanya mereka mengelilingi tetangga-tetangga, tak luput satu rumah pun dalam bidikan mereka. Angpao lebaran menjadi pemikat ampuh para anak-anak ini untuk bersilaturahmi.

Maksud dari anak-anak ini pun tersambut manis oleh para tuan rumah yang mereka datangi. Ya, entahlah ketika lebaran nampak sekali perubahan pada kita semua. Yang biasanya tak suka bagi-bagi uang, dimintain uang 10 ribu saja susah, tiba-tiba dihari lebaran semua menjadi loyal, suka bagi-bagi. Yaa, entahlah…

4. Silaturahmi ke Saudara dan Tetangga

Tetapi syukur lah, motivasi untuk bersilaturahmi kepada sesama saudara muslim tak hanya soal angpao semata. Nyatanya, ketika kita sudah mulai tumbuh besar, tak ada lagi tetangga yang menyelipkan uang 10ribu di saku. Kita masih tetap semangat berkunjung ke rumah-rumah saudara kita.

Banyak hal yang akan membuat silaturahmi menjadi menyenangkan. Diantaranya mungkin bisa bertukar cerita tentang pekerjaan dan bisnis masing-masing, atau mungkin bercerita tentang aib-aibnya dimasa kecil dulu yang kadang membuat kelakar tawa seketika. Yaa, canda tawa seperti inilah yang membuat rasa persaudaraan menjadi nyata.

5. Bikin Ketupat dan Masak Opor Ayam

Jika saat lebaranmu berkumpul di rumah eyang, pasti lah menu makanan ketupat dan opor ayam tidak akan absen dari meja makan. Memang tak lengkap rasanya bila dalam kumpulan keluarga di momen lebaran tanpa kehadiran dua menu makanan tersebut. 

Sudah terlalu dekat persepsi kita tentang ketupat dan hari lebaran. Mungkin karena terlalu sering melihat poster dan banner lebaran yang ada gambar ketupatnya, membuat ketupat dan lebaran terasa sangat identik.